Jumat 02 Mar 2018 19:25 WIB

'Perundingan Menuju Perdamaian Afghanistan Harus Maraton '

Pertemuan ulama Pakistan, Afghanistan dan Indonesia akan sangat strategis.

 Utusan khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan OKI Alwi Shihab
Foto: ROL/Damanhuri Zuhri
Utusan khusus Presiden RI untuk Timur Tengah dan OKI Alwi Shihab

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rekonsiliasi Afganistan selepas Wakil Presiden RI Jusuf Kalla datang ke Afganistan harus dilakukan maraton. jadi dalam rangka trust building, ini harus matrathon tidak bia masuk angin. Utusan Khusus Presiden untuk Timur Tengah, Alwi Shihab mengatakan, pertemuan awal antara tiga ulama dari tiga negara tujuannya adalah trust building. "Dalam rangka trust building ini, harus maraton dilakukan, jangan dibiarkan bisa masuk angin," ujar Alwi saat berbincang dengan Republika.co.id di Serena Hotel, Kabul, Afghanistan, Kamis (1/3).

Alwi mengatakan, setiap kelompok yang saat ini terlibat pertikaian di Afghanistan memiliki pemimpin spiritual atau ulama yang dipercaya. Diharapkan keterlibatan ulama ini bisa menyatukan perspektifnya bahwa tak ada jalan lain untuk Afghanistan selain damai.

Seperti diketahui, setelah berlangsung Konferensi Kabul Proses Kedua yang berlangsung di Kota Kabul, salah satu yang disepakati adalah akan digelar pertemuan Tripartit Ulama yakni dari Afghanistan, Pakistan dan Indonesia. Pertemuan akan digelar di Indonesia. Wakil Presiden JK yang memimpin delegasi Indonesia, mengatakan pertemuan akan direncanakan pada Maret ini.

Pertemuan demi pertemuan yang dirancang terbilang cepat. Alwi mengatakan, salah satunya karena ada keinginan pemerintah Afganistan sendiri yang ingin lebih cepat lebih baik. "Mereka tanya berapa lama proses ini sampai bisa selesai, Wapres menjawab secara diplomatis kita mulai dulu dari ulama. Kita bisa lihat pandangan dari para ulama bagaimana. Jadi ulama ini yang perlu didekati, bagaimana caranya menjembatani kelompok-kelompok yang bertikai, jadi sangat strategis pertemuan ulama ini, dan itu pemanasan. Saya kira ini langkah positif," jelas Alwi.

Dia menambahkan banyak contoh di dunia ini jika tetap egois, tidak mau mengalah, maka pertikaian tak akan ada akhirnya. Karena itu, peran ulam sangat diharapkan bisa menyatukan visi beragam suku di Afghanistan untuk perdamaian di negara itu. Indonesia, Alwi mengatakan, akan sekuat tenaga membantu apa yang bisa dilakukan. Tapi tapi harus kemauan dari yang bertikai. "Kalau yang bertikai tidak mau membuka ruang untuk kompromi, tidak ada gunanya juga," kata Alwi. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement